BIAK -- Sebanyak 16 santri metode qiroati perwakilan taman pendidik
Alquran se Kabupaten Biak Numfor, Papua melakukan khataman Alquran dalam
rangka imtihan santri angkatan ke-4, Senin (11/3).
Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Biak Muhammad Darumi S.IP di Biak, Selasa (12/3), mengakui, imtihan santri qiroati diharapkan bisa meningkatkan kesadaran orang tua untuk lebih membekali pendidikan Alquran sejak usia dini.
"LPTQ sangat berterima kasih dengan keberadaan taman pendidikan Quran sebab mengajari metode menulis serta membaca Alquran kepada anak-anak secara tartil," ungkap Ketua LPTQ Biak Muhammad Darumi seusai menyaksikan imtihan santri/santriwati TPQ, Selasa (12/3).
Ia mengakui, mengajari anak supaya bisa membaca dan menulis Alquran merupakan bekal amalan akherat yang sangat bernilai di hadapan Allah SWT sehingga upaya pengajar metode qiroati menstransfer ilmu Alquran patut diberikan pujian.
LPTQ sebagai mitra kerja TPQ, menurut Darumi, akan senantiasa memberikan dukungan bagi kelembagaan metode qiroati dalam mengembangkan cara membaca dan menulis Alquran secara tartil.
Koordinator qiroati Biak Agus Filma mengungkapkan, metode qiroati membaca Alquran dikembangkan di Biak sejak Juni 2006 hingga 2013 tetap berjalan sesuai jadwal pembelajaran lembaga TPQ se Kabupaten Biak Numfor.
"Saya harapkan 16 santri qiroati yang sudah tamat mengaji supaya tetap belajar serta mengamalkan ilmu yang diperoleh selama pendidikan sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT," ujarnya.
Prosesi khataman Alquran santri ditandai dengan tanya jawab dengan para santri peserta imtihan dan guru pengajar maupun orang tua santri untuk menguji materi pembelajaran qiroati.
Data lembaga qiroati Biak menyebutkan selama tujuh tahun metode qiroati membaca Alquran diajarkan telah meluluskan 76 santri.
Acara imtihan santri angkatan keempat dipusatkan di Masjid Al Ikhlas Distrik Samofa berlangsung khidmat disaksikan sekitar 500 umat Islam serta perwakilan orang tua santri setempat.
Sumber: ROL
Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Biak Muhammad Darumi S.IP di Biak, Selasa (12/3), mengakui, imtihan santri qiroati diharapkan bisa meningkatkan kesadaran orang tua untuk lebih membekali pendidikan Alquran sejak usia dini.
"LPTQ sangat berterima kasih dengan keberadaan taman pendidikan Quran sebab mengajari metode menulis serta membaca Alquran kepada anak-anak secara tartil," ungkap Ketua LPTQ Biak Muhammad Darumi seusai menyaksikan imtihan santri/santriwati TPQ, Selasa (12/3).
Ia mengakui, mengajari anak supaya bisa membaca dan menulis Alquran merupakan bekal amalan akherat yang sangat bernilai di hadapan Allah SWT sehingga upaya pengajar metode qiroati menstransfer ilmu Alquran patut diberikan pujian.
LPTQ sebagai mitra kerja TPQ, menurut Darumi, akan senantiasa memberikan dukungan bagi kelembagaan metode qiroati dalam mengembangkan cara membaca dan menulis Alquran secara tartil.
Koordinator qiroati Biak Agus Filma mengungkapkan, metode qiroati membaca Alquran dikembangkan di Biak sejak Juni 2006 hingga 2013 tetap berjalan sesuai jadwal pembelajaran lembaga TPQ se Kabupaten Biak Numfor.
"Saya harapkan 16 santri qiroati yang sudah tamat mengaji supaya tetap belajar serta mengamalkan ilmu yang diperoleh selama pendidikan sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT," ujarnya.
Prosesi khataman Alquran santri ditandai dengan tanya jawab dengan para santri peserta imtihan dan guru pengajar maupun orang tua santri untuk menguji materi pembelajaran qiroati.
Data lembaga qiroati Biak menyebutkan selama tujuh tahun metode qiroati membaca Alquran diajarkan telah meluluskan 76 santri.
Acara imtihan santri angkatan keempat dipusatkan di Masjid Al Ikhlas Distrik Samofa berlangsung khidmat disaksikan sekitar 500 umat Islam serta perwakilan orang tua santri setempat.
Sumber: ROL
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !