Ratusan pengunjuk rasa turun kejalan-jalan di Kairo, ibukota Mesir, pada Selasa (18/12) sore.
Unjuk rasa digelar setelah koalisi oposisi Mesir, Front Pembebasan Nasional menyerukan protes nasional pasca putaran pertama referendum draf konstitusi baru.
Kelompok oposisi menyatakan bahwa pihaknya tidak akan mengakui hasil tidak resmi refendum dan menunggu penghitungan resmi setelah putaran kedua.
"Kami tidak setuju dengan konstitusi ini. Kami tidak mengakui referendum sah," kata seorang pengunjuk rasa di dekat Istana Presiden.
Menurut Ikhwanul Muslimin, pada putaran pertama referendum draf konstitusi yang digelar pada 15 Desember, sebanyak 56,5 persen peserta memberikan suara mendukung.
Pada Senin, sekelompok hakim mengancam tidak akan mengawasi putaran kedua referendum.
Pada hari yang sama, Jaksa Agung Mesir Talaat Ibrahim yang baru diangkat oleh Mursi bulan lalu, mengundurkan diri. Ia mengajukan pengunduran diri setelah protes terus menerus oleh hakim dan jaksa mengenai pengangkatannya.
Sumber: PelitaOnline
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !